Review Jurnal
KAJIAN BIOLOGI REPRODUKSI TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus , Murray)
1). Sumeru Ashari dan 2). Sri Wahyuni
ABSTRAK
Bungamengambil tugas penting dalam produksi tanaman. Penelitian biologi bungadilakukan terhadap bunga durian , salah satu jenis bebuahan yang sehat danbernilai hemat tinggi. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Februari2007. Lokasi penelitian di kebun durian Desa Mendalanwangi Kecamatan WagirKabupaten Malang , tinggi tempat sekitar 431 m dpl , suhu rata-rata harian 260Cdan kelembaban 60%.
Lima kultivar durian , yaitu Monthong , Sitokong , Sunan , Hepe , dan Petruk yangberumur 10 tahun , dipakai sebagai materi penelitian.
Lima kultivar durian , yaitu Monthong , Sitokong , Sunan , Hepe , dan Petruk yangberumur 10 tahun , dipakai sebagai materi penelitian.
Hasil penelitian menawarkan bahwaperiode perkembangan bunga dan buah antara kultivar berbeda. Perbedaan terjadipada setiap tahap perkembangan hingga kematangan buah. Total waktu yangditempuh semenjak berbunga hingga matang dari varietas Monthong , Petruk , Sunan ,Sitokong dan Hepe berturutan yaitu 178-214 hari , 185-214 hari , 193-214 hari ,193-214 hari , dan 207-214 hari. Nilai fruitset dari setiap kultivar jugaberbeda. Kultivar Sunan menghasilkan fruitset paling tinggi diikuti Monthong ,Petruk , Sitokong dan yang terendah kultivar Hepe.
1). Staf dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya , Malang
2). Mahasiswa jadwal Studi Hortikultura , Fakutas Pertanian UB Malang
Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Hortikultura 2010 di Den Pasar , Bali ,25-26 November 2010.
LATAR BELAKANG
1). Staf dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya , Malang
2). Mahasiswa jadwal Studi Hortikultura , Fakutas Pertanian UB Malang
Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Hortikultura 2010 di Den Pasar , Bali ,25-26 November 2010.
LATAR BELAKANG
Jenis durian unggul yang sudahdirilis oleh pemerintah semenjak tahun 1984 hingga tahun 2009 yaitu sebanyak71 varietas. Durian rilisan tersebut berasal dari seluruh persada Indonesia.Hal ini mengindikasikan bahwa setiap tempat mempunyai jenis unggulan sendiri.Keragaman jenis tersebut disebabkan lantaran kebanyakan tumbuhan durian tersebutberasal dari biji.Masalah yang dihadapi dalam agribisnis durian yaitu produksiyang masih labil sehingga kebutuhan nasional belum sanggup dicukupi oleh produkdalam negeri. Produksi buah durian nasional tahun 2003 yaitu sebanyak 741.831ton dan pada tahun 2007 turun menjadi 594.842 ton. Sementara itu , impor buahdurian pada tahun 2003 sebanyak 3.026 ton dan meningkat menjadi 21.827 padatahun 2007 atau sekitar 700% (Wibawa , 2009).
Kelemahan produktifitas dankontinyuitas suplai buah durian harus diselesaikan dengan penelitian yangserius , baik dalam aspek agronomi , fisiologi dan pemuliaan tanaman. Salah satuaspek agronomi-pemuliaan tumbuhan yang penting dalam produksi yaitu pembungaandan pembuahan. Dalam penelitian ini dilaporkan kajian perkembangan bunga danbuah beberapa durian unggul rilisan nasional yaitu Petruk , Sunan , Sitokong , danHepe. Selanjutnya varietas Monthong dipakai sebagai pembandingnya. Hipotesisyang hendak diuji yaitu adanya perbedaan periode perkembangan bunga dan buahserta nilai fruit-set antar varietas rilisan tersebut.
BAHAN DAN METODE
BAHAN DAN METODE
Penelitian telah dilaksanakan dikebun durian Desa Mendalanwangi Kecamatan Wagir Kabupaten Malang , tinggi tempatsekitar 431 m dpl , suhu rata-rata harian 260C dan kelembaban rata-rata 60%.Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Februari 2007.Alat yang digunakandalam penelitian antara lain: penggaris , jangka sorong , kamera digital Canonpowershot A430 , mika , kawat dan cutter , sedangkan materi yang dipakai terdiridari tumbuhan durian varietas Monthong , Sitokong , Sunan , Hepe , dan Petrukberumur 10 tahun.
Penelitian ini memakai metode survei dengan teknik observasi terhadappembungaan dan perkembangan buah. Metode pengumpulan data sesuai dengan Singarimbundan Effendi (1990).
Pohon durian yang dipakai sebagai sampel masing-masing terdiri dari 5 pohon ,sehingga jumlah pohon semuanya yaitu 25. Pohon dipilih yang seragam , dalamsatu pohon diambil 15 pola (dompol bunga) untuk pengamatan pertumbuhan danperkembangan bunga dan fruit-set.
Secara keseluruhan objek yang diamati yaitu jumlah bunga , waktu bunga mekar(dilakukan pada jam 06.00 WIB , jam 12.00 WIB , jam 15.00 WIB , serta jam 22.00WIB). Waktu bunga rontok (dilakukan setiap jam 06.00 WIB , jam 12.00 WIB , jam15.00 WIB , dan jam 22.00 WIB. Dalam penelitian ini dipakai analisis ragamdan memakai alat bantu SPSS versi 13 ,0 yang diolah dengan analisis onewayAnova.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini memakai metode survei dengan teknik observasi terhadappembungaan dan perkembangan buah. Metode pengumpulan data sesuai dengan Singarimbundan Effendi (1990).
Pohon durian yang dipakai sebagai sampel masing-masing terdiri dari 5 pohon ,sehingga jumlah pohon semuanya yaitu 25. Pohon dipilih yang seragam , dalamsatu pohon diambil 15 pola (dompol bunga) untuk pengamatan pertumbuhan danperkembangan bunga dan fruit-set.
Secara keseluruhan objek yang diamati yaitu jumlah bunga , waktu bunga mekar(dilakukan pada jam 06.00 WIB , jam 12.00 WIB , jam 15.00 WIB , serta jam 22.00WIB). Waktu bunga rontok (dilakukan setiap jam 06.00 WIB , jam 12.00 WIB , jam15.00 WIB , dan jam 22.00 WIB. Dalam penelitian ini dipakai analisis ragamdan memakai alat bantu SPSS versi 13 ,0 yang diolah dengan analisis onewayAnova.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembungaan dan perkembangan buahdurian Perkembangan pembungaan periodik lima varietas tumbuhan durian dapatdilihat pada Tabel 1.
Keterangan: 1a. Muncul tunas bunga , 1b. Pertumbuhan tunas hingga munculbunga , 2a. Pertumbuhan bunga , 2b. Bunga pecah hingga anthesis , 2c. Anthesis menujurontok ,
3. perkembangan dari anthesis ke kematangan buah.
Berdasarkan data yang tertera dalamTabel 1 ternyata varietas Monthong mempunyai minimal masa panen yang palingcepat dan varietas Hepe yang terlama. Masa pembungaan dari awal muncul bunga danperkembangan tunas bunga masing-masing varietas sama yaitu 2 ahad setelahmuncul tunas (msmt). Pada tahap pembungaan
menujuanthesis varietas Monthong mekar lebih awal dibanding varietas lain. Perbedaanjuga terjadi pada periode dari anthesis menuju kematangan buah. Pada periodeini Monthong mempunyai periode pematangan buah yang lebih awal dibandingvarietas lain , sedang antara varietas Petruk , Sunan , Sitokong , dan Heperata-rata sama.
Perkembangan bunga durian
Perubahanbentuk bunga terjadi sesuai dengan umur bunga. Tunas bunga durian muncul padacabang sekunder maupun tertier. Tunas yang muncul terus berkembang selama 3minggu lalu gres muncul bunga. Perkembangan tunas berakhir pada ketika bungamekar dan lalu berkembang bersama perkembangan buah.
Gambar 2. Perkembangan bunga durian. 1. umur 3 msmt , 2. umur 4 msmt , 3. umur 5msmt , 4. umur 6 msmt , 5. umur 7 msmt ,6. umur 8 msmt , dan 7. umur 9 msmt. *msmt:minggu sesudah mekar bunga
Periode pembungaan masing-masing varietas menawarkan perbedaan. Waktupembungaan paling awal yaitu varietas Monthong diikuti Petruk , Hepe , Sitokong ,dan Sunan. Periode pembungaan yang paling usang yaitu varietas Monthong diikutiHepe , Petruk , Sitokong , dan Sunan. Periode pembungaan tiap varietas sanggup dilihatpada Gambar 3.
Gambar 3. Periode pembungaan durian
Waktu yang dibutuhkan untuk perkembangan bunga dalam penelitian ini dariinisiasi hingga bunga mekar yaitu 6-7 minggu. Keadaan ini sesuai denganpernyataan French (2001) bahwa pembungaan durian dari inisiasi hingga anthesismemerlukan waktu kurang lebih 6-8 minggu.
Mekar atau anthesis merupakan tahap pembukaan bunga yaitu ketika bagian-bagianbunga siap untuk penyerbukan. Dari hasil diketahui bahwa waktu mekar tiapvarietas terjadi pada sore hingga malam hari dan rontok pada selesai malam sampaipagi hari. Hal ini sesuai yang dilaporkan Lim (1997) bahwa anthesis bungaterjadi pada jam 15.30 hingga 18.00 dan rontok pada malam hari.
Waktu mekar dan rontok bunga
Mekar dan rontok bunga terjadi padadurian , masing-masing varietas menawarkan perbedaan. Varietas Sunan waktumekar lebih seragam dibanding Monthong , antara pukul 16.00 hingga pukul 18.00 ,sedangkan Monthong mekar lebih awal yaitu pukul 15.00 hingga pukul 22.00. Bungayang mekar pada sore hari sekitar pukul 16.00 akan rontok pada malam sampaipagi hari. Pada varietas Sunan waktu rontok sebagian besar terjadi pada malamhari , lantaran waktu mekar bunga yang hampir seragam pada sore hari. Padavarietas Monthong waktu rontok lebih bervariasi , ada yang terjadi pada malamhari ada yang pada pagi hari.
Berat buah
Karakter buah dari beberapa jenisdurian yang diuji menawarkan perbedaan , lihat Tabel 2. Ukuran panjang dandiameter buah menawarkan bentuk buah. Sebaliknya ukuran buah Varietas Monthonglebih besar dibandingkan dengan jenis lainnya.
Perkembangan buah durian
Buah terbentuk dari bakal buahsetelah bunga mengalami penyerbukan dan pembuahan. Penyerbukan buah duriandibantu oleh serangga ibarat lebah dan semut. Hal ini disebabkan bungamengandung nektar dan beraroma harum yang sanggup mengundang serangga. Setelahpenyerbukan , mahkota dan benang sari akan layu dan rontok dan lalu bakalbuah akan bermetamorfosis buah. Ilustrasi pertumbuhan buah sanggup dilihatpada Gambar 4.
Gambar 4. Perkembangan buah , 1.umur 1 msa , 2.umur 2 msa , 3.umur 3 msa , 4. umur4 msa , 5. umur 5 msa dan 6. umur 6 msa. * msa: ahad sesudah anthesis
Pembentukanbuah durian terjadi sesudah bunga anthesis yang secara tidak pribadi diserbukioleh serangga atau kelelawar (Ashari , 2002; 2006). Setelah penyerbukan mahkotadan benang sari akan layu dan rontok (6-12 jam sesudah anthesis). Pelayuan danperontokan mahkota dan benang sari ini disebabkan oleh pengangkutan air secarabesar-besaran dari bunga ke pecahan ovarium (Salisbury dan Ross , 1992).
Bakal buahdurian yang berhasil dibuahi berkembang. Volume buah dari tiap ahad mengalamipeningkatan. Hal ini dikarenakan pada ketika perkembangan buah terjadi peristiwapembelahan dan pembesaran sel dalam banyak sekali arah pertumbuhan yang menyebabkanperubahan perbandingan panjang dan diameter buah , sehingga terjadi perubahanbentuk buah (Hidayat , 1995).
Jumlah buah
Hasil pengamatan jumlah buah tiapvarietas sanggup dilihat pada Tabel 3. Jumlah buah dari yang tertinggi sampaiterendah pada selesai pengamatan yaitu Monthong , Petruk , Sunan , Sitokong danHepe. Jumlah buah dari ahad ke-1 hingga ahad ke-18 mengalami penurunankarena rontok. Penurunan jumlah buah paling tinggi pada ahad ke-3 yaituMonthong 13 % , Petruk 7 ,1 % , Sunan 8 ,3 % , Sitokong 9 ,5 % , dan Hepe 0 ,6 %.Tetapi jumlah buah pada varietas Hepe mengalami penurunan paling tinggi terjadipada ahad pertama sesudah bunga rontok.
Keterangan: Angka yang didampingi aksara yang sama menawarkan tidak berbedanyata pada uji Duncan 5%.
Berdasarkan Tabel 11 diketahui bahwa fruit-set dari antara varietas satu denganvarietas lain menawarkan perbedaan. Fruit-set tertinggi pada varietas Sunan2 ,96 % diikuti Monthong 2 ,03 % , Petruk 1 ,62 % , Sitokong 0 ,99 % , dan terendahHepe 0 ,21 %. Rata-rata persentase fruit-set yaitu 1 ,56 %. Produksi buah padavarietas Hepe , Sitokong , dan Petruk masih rendah dibandingkan dengan varietasMonthong dan Sunan.
Produksi buah pada varietas Hepe baik per cabang atau per pohon sangat rendahdibandingkan dengan produksi buah pada tempat asal. Yaacob (1995) mengemukakanbahwa produksi durian varietas Monthong 50-70 buah/pohon/tahun , dan varietasPetruk , Sunan , Sitokong , dan Hepe sekitar 50-200 buah/pohon/tahun. Hal inidisebabkan perbedaan respon masing-masing varietas terhadap lngkungan tumbuh.Jenis durian rilisan sudah sangat banyak , yaitu sekitar 67 jenis (Wibawa ,2009). Pengujian multi-varietas dalam hal ini pada lokasi yang berbeda sangatperlu dilakukan sehingga ditemukan jenis rilisan yang paling toleran untukditanam disebarang tempat di Indonesia.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Periode tahap perkembangan bunga dan buah dari masing-masing varietasberbeda. Perbedaan terjadi pada tahap perkembangan buah menuju fase kematangan.Waktu total yang dibutuhkan dalam perkembangan buah dari varietas Monthong ,Petruk , Sunan , Sitokong dan Hepe berturut-turut 178-214 hari , 185-214 hari ,193-214 hari , 193-214 hari , dan 207-214 hari. Monthong mempunyai periode yangpaling cepat.
2. Persentase fruitset dari masing-masing varietas berbeda. Varietas Sunanmemiliki persentase fruitset paling tinggi diikuti varietas Monthong , Petruk ,Sitokong dan yang terendah varietas Hepe.
2. Saran
1. Peningkatan kuantitas dan kualitas hasil durian perlu dilakukan perlakuanuntuk mencegah kerontokan buah , baik dengan meningkatkan perawatan tumbuhan danpemenuhan kebutuhan nutrisi tumbuhan pada ketika yang sempurna , perlu adanyapenjarangan buah yang sanggup dilakukan pada ahad 12 sesudah anthesis , karenapada 12 msa buah sudah tidak mengalami kerontokan.
2. Perlu penelitian mengenai penyimpanan polen dari masing-masing varietasuntuk kepentingan persilangan antar varietas.
DAFTAR PUSTAKA
- Ashari , S. 2002. Pengantar Biologi Reproduksi Tanaman. PT. Rineka Cipta , Jakarta. ...pp.
- Ashari , S. 2004. Biologi Reproduksi Tanaman Buah-buahan Komersial. Bayumedia publishing. Malang. Hal. 85–88.
- Ashari , S. 2006. Hortikultura Aspek Budidaya. Universitas Indonesia Press. Jakarta. 495 pp.
- Brown , M.J. 1997. Durio – Bibliographi Review. IPGRI Office for South Asia. New Delhi. P. 23-68
- Carlo. J.M , M.L. Badenes , H. Bleiholder , H. Hack , G. Lacer , and U. Meier. 2002. Phenological Growth Stages of Loquat Tree (Eriobotrya japonica (Thunb.) Lindl.). Great Britain. Ann. Appl. Boil 140: 151-157
- French , B. 2001. Durio zibethinus. http://ecoport.org/. Diakses 26 Juni 2006.
- Hidayat , E.B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. ITB. Bandung
- Lim , T.K , and L. Luders. 1997. Durian Flowering , Pollination and Incompatibility Studies. Great Britain. Ann. Appl. Boil 132: 151-165
- Salisbury , F.B , dan C.W. Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan Jilid 3 (diterjemahkan oleh Dyah R Lukman dan sumaryono). ITB. Bandung
- Yaacob , O , and S. Subhadrabandhu. 1995. The Production of Economic Fruits in South-East Asia. Oxford University Press. New York. P. 90–97.
0 Response to "Biologi : Jurnal Durian"