Sahabat Edukasi yang berbahagia…
Seluruh penerima didik yang dikala ini duduk di kursi sekolah dasar maupun jenjang menengah merupakan bibit-bibit pembaharu sekaligus pemimpin bangsa Indonesia tercinta di masa depan, maka perhatian dari semua pihak pada kualitas mereka dikala ini sangat memilih kualitas SDM mereka di masa depan.
Dengan memperlihatkan pembelajaran terbaik sesuai dengan talenta dan minat mereka serta penanaman nilai-nilai yang berkarakter positif kepada mereka ialah langkah bijak untuk menyiapkan mereka menjadi putra-putri bangsa terbaik kelak. Terkait hal tersebut, berikut share info dari situs Kemdikbud RI yang bertema Jangan Pandang Siswa Sekedar Anak Kecil, Merekalah Wajah Masa Depan Bangsa Indonesia selengkapnya…
Para siswa yang duduk di kursi sekolah bukan hanya sekadar pelajar melainkan wajah masa depan Indonesia. Jangan pandang para siswa hanya sebagai seorang anak kecil semata alasannya ialah bergotong-royong merekalah yang mempunyai masa depan untuk Indonesia. Maka dari itu, ketika melaksanakan sesuatu hal untuk siswa dampaknya akan terasa pada 10 hingga 20 tahun mendatang dan bukan sekarang.
Demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, pada dikala memperlihatkan sambutan dalam program pembukaan Pameran Tunggal Hanafi dengan judul Biografi Visual "Oksigen Jawa" di Bandung, Jumat, (17/4/2015).
Mendikbud mengatakan, Indonesia akan mempunyai bonus demografi dalam 10 hingga 20 tahun mendatang maka dari itu perlu diberikan ruang untuk berkembang bagi masyarakat Indonesia khususnya para siswa. Namun masalahnya, kata dia, satuan pendidikan di Indonesia belum tentu sanggup memperlihatkan ruang untuk berkembang bagi para siswanya. "Kalau kita bicara insan di Indonesia itu diberikan ruang untuk berkembang, insan Indonesia itu dahsyat begitu dikasih kesempatan untuk berkembang," ujarnya.
Mendikbud menekankan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sedang mendorong biar sekolah menjadi daerah yang menyenangkan menyerupai dicita-citakan bapak pendidikan modern Indonesia, Ki Hajar Dewantara. Sekolah yang menyenangkan, kata dia, para siswa akan tiba ke sekolah dengan senang hati dan pulang dari sekolah dengan berat hati. Dia mengatakan, kenyataan dikala ini di Indonesia ialah sebaliknya, para siswa tiba ke sekolah dengan berat hati dan pulang dari sekolah dengan senang hati. "Karena itu kita harus mengubah konsep ini menjadi sekolah yang menyenangkan," tuturnya.
Mendikbud menjelaskan, sering kali ketika akan memperbaiki proses pendidikan di Indonesia maka akan bertanya kepada para andal pendidikan, kepala sekolah, guru, dan pihak-pihak yang berpengalaman lainnya di bidang pendidikan. Tetapi untuk memperbaiki proses pendidikan tersebut, kata dia, tidak pernah bertanya eksklusif kepada para siswa biar sekolah menjadi daerah yang menyenangkan. "Mereka akan hidup di zamannya," ucapnya. (Agi Bahari)
0 Response to "Pandang Siswa Sebagai Potret / Wajah Bangsa Indonesia Di Era Depan"