Tulisan ini saya tulis alasannya yaitu ialah ada komentar yg 'maksa' bahwa Pelakor itu ialah singkatan. Dianggap saya tidak paham bahwa Pelakor mempunyai Makna 'Perebut Laki Orang'. Mungkin dia yg komentar menganggap bahwa saya tidak paham itu.
Saya tegaskan bahwa , Pelakor bukan singkatan. Pelakor ialah AKRONIM. Nah , begitulah sebagian orang Indonesia. Suka maksa , dan merasa benar. Padahal lautan ilmu sangat luas. Pun saya begitu. Kadang dipikir ukiran pena di sini sudah benar. Ternyata ada saja yg Keliru. Ada yg lebih parah , ada ukiran pena yg pengertiannya terbalik. Untung ada yg mengingatkan. Kaprikornus , sanggup segera diperbaiki.
Nah , berangkat dari kebijaksanaan itu , kebijaksanaan bahwa kesalahan harus diperbaiki , maka dalam ukiran pena ini , bakal dijelaskan mengapa Pelakor tidak saya sebut sebagai singkatan , melainkan saya sebut sebagai akronim.
Orang kebanyakan , maksudnya penutur bahasa Indonesia , terbiasa menyebut 'singkatan'. Padahal ada sedikit perbedaan antara singkatan dan akronim.
Orang Indonesia meyebut kata-kata berikut ini sebagai singkatan:
Polisi Republik Indonesia singkatan dari Kepolisian Republik Indonesia.
Koramil singkatan dari Komando Rayon Militer.
PGRI singkatan dari Persatuan Guru Republik Indonesia.
Lesbumi singkatan dari Lembaga Seni dan Budaya Muslimin Indonesia.
Pelakor singkatan dari Perebut Laki Orang.
WIL singkatan dari Wanita Idaman Lain.
Undang-Undang Dasar singkatan dari Ujung-ujungnya duit.
Nah , lho. Daftar istilah di atas , mulai dari Polisi Republik Indonesia hingga Undang-Undang Dasar memang mempunyai kepanjangan. Tapi tidak semuanya merupakan singkatan. Ada yg merupakan akronim.
Lalu apa Perbedaan abreviasi dan singkatan?
Sebelum dijelaskan , ada baiknya diperbaiki dulu penyebutan istilahnya.
Kaprikornus , dari daftar istilah yg ada kepanjangannya di atas , berikut ini yg termasuk abreviasi dan yg termasuk singkatan.
yg termasuk singkatan adalah:
PGRI dan UUD;
yg termasuk abreviasi adalah
Polri
Koramil
Lesbumi
Pelakor
WIL.
Bandingkan kedua kelompok istilah di atas. Jika singkatan harus dibaca per huruf. Misalnya P-G-R-RI. dan U-U-D. Harus dieja , tidak sanggup dibaca mirip halnya kata.
Sementara kependekan , ialah bentuk penyingkatan yg sanggup dibaca layaknya sebuah kata.
Pol-ri
Tidak dibaca pe-o-el-er-i. Begitu juga dengan pelakor tidak dibaca pe-e-el-a-ka-o-er. Bandingkan dengan bentuk singaktan. Biasanya singaktan juga selalu merupakan deret karakter yg harus ditulis dalam bentuk karakter kapital.
Meskipun dalam beberapa perkara , WIL juga sanggup dibaca Wil tanpa perlu dieja We-I-eL.
Berdasarkan penjelasan tersebut , terang sudah perbedaan antara Pelakor sebagai abreviasi ataukah sebagai singkatan. Sayan menganggap tetap , bahwa Pelakor ialah akronim. Bukan singkatan.
Saya tegaskan bahwa , Pelakor bukan singkatan. Pelakor ialah AKRONIM. Nah , begitulah sebagian orang Indonesia. Suka maksa , dan merasa benar. Padahal lautan ilmu sangat luas. Pun saya begitu. Kadang dipikir ukiran pena di sini sudah benar. Ternyata ada saja yg Keliru. Ada yg lebih parah , ada ukiran pena yg pengertiannya terbalik. Untung ada yg mengingatkan. Kaprikornus , sanggup segera diperbaiki.
Nah , berangkat dari kebijaksanaan itu , kebijaksanaan bahwa kesalahan harus diperbaiki , maka dalam ukiran pena ini , bakal dijelaskan mengapa Pelakor tidak saya sebut sebagai singkatan , melainkan saya sebut sebagai akronim.
Orang kebanyakan , maksudnya penutur bahasa Indonesia , terbiasa menyebut 'singkatan'. Padahal ada sedikit perbedaan antara singkatan dan akronim.
Orang Indonesia meyebut kata-kata berikut ini sebagai singkatan:
Polisi Republik Indonesia singkatan dari Kepolisian Republik Indonesia.
Koramil singkatan dari Komando Rayon Militer.
PGRI singkatan dari Persatuan Guru Republik Indonesia.
Lesbumi singkatan dari Lembaga Seni dan Budaya Muslimin Indonesia.
Pelakor singkatan dari Perebut Laki Orang.
WIL singkatan dari Wanita Idaman Lain.
Undang-Undang Dasar singkatan dari Ujung-ujungnya duit.
Nah , lho. Daftar istilah di atas , mulai dari Polisi Republik Indonesia hingga Undang-Undang Dasar memang mempunyai kepanjangan. Tapi tidak semuanya merupakan singkatan. Ada yg merupakan akronim.
Lalu apa Perbedaan abreviasi dan singkatan?
Sebelum dijelaskan , ada baiknya diperbaiki dulu penyebutan istilahnya.
Kaprikornus , dari daftar istilah yg ada kepanjangannya di atas , berikut ini yg termasuk abreviasi dan yg termasuk singkatan.
yg termasuk singkatan adalah:
PGRI dan UUD;
yg termasuk abreviasi adalah
Polri
Koramil
Lesbumi
Pelakor
WIL.
Bandingkan kedua kelompok istilah di atas. Jika singkatan harus dibaca per huruf. Misalnya P-G-R-RI. dan U-U-D. Harus dieja , tidak sanggup dibaca mirip halnya kata.
Sementara kependekan , ialah bentuk penyingkatan yg sanggup dibaca layaknya sebuah kata.
Pol-ri
Tidak dibaca pe-o-el-er-i. Begitu juga dengan pelakor tidak dibaca pe-e-el-a-ka-o-er. Bandingkan dengan bentuk singaktan. Biasanya singaktan juga selalu merupakan deret karakter yg harus ditulis dalam bentuk karakter kapital.
Meskipun dalam beberapa perkara , WIL juga sanggup dibaca Wil tanpa perlu dieja We-I-eL.
Berdasarkan penjelasan tersebut , terang sudah perbedaan antara Pelakor sebagai abreviasi ataukah sebagai singkatan. Sayan menganggap tetap , bahwa Pelakor ialah akronim. Bukan singkatan.
0 Response to "Pelakor Bukan Singkatan Tapi Kependekan | Smp Pilpay"