Karir sebagai guru merupakan karir yang sangat spesial sehabis karir sebagai pembisnis dan seorang dokter. Guru selalu dipandang mempunyai derajat sosial yang tinggi di masyarakat dan derajat ketaqwaan di mata Sang Pencipta. Tapi sayang, masih banyak guru (ya termasuk saya) melaksanakan dosa-dosa dalam menjalankan profesi sebagai guru.
Dosa apa saja yang sering dilakukan oleh guru tanpa sadar atau gak mau sadar? akan mencoba menulis beberapa dosa-dosa yang sering dilakukan oleh Guru (guru yang kami maksud termasuk dosen juga ya).
1. Guru masuk kelas tanpa persiapan
Tidak sanggup dipungkiri berbagai guru di Indonesia yang mengajar belum mempunyai kelayakan untuk menjadi guru, yang kami maksud dengan kelayakan menjadi guru yaitu guru yang memahami materi, memahami metode mengajar dan memahami psikologi siswa.
Jika guru belum menguasai hal-hal tersebut, guru masuk kelas tanpa persiapan, itu akan menjadi dosa sang guru. Mengapa demikian, bagaimana guru sanggup mengajar dengan baik kalau guru tidak tahu materi, tujuan materi, cara memberikan bahan dan cara mengevaluasi materinya. Sedangkan mendapatkan Proses pembelajaran yang baik ialah hak seorang siswa.
2. Memberikan Pekerjaan Rumah (PR) tanpa diperiksa
Banyak sekali guru yang menunjukkan PR kepada siswa yang banyak dan dalam waktu yang sangat singkat. Alhasil siswa mengerjakan mati-matian hingga begadang lupa makan, kurang tidur dan hilangnya waktu main.
Waktu PR-nya dikumpulkan kepada sang guru, PR tidak diperiksa guru. Anehnya lagi Guru menunjukkan nilai dengan cara menebak-nebak. Nilai sesuai dengan apa yang teringat oleh sang guru saja. Misalnya, Si A wajahnya cantik, kulit putih rajin menjawab dikasih nilai 100 dan Si B, Wajahnya pas-pasan, kulit sawo matang, pendiam dikasih nilai 75 dan si C, rambut kering, kulit hitam, suka tidur di kelas dikasih nilai 60.
3. Guru yang mengajar cuma untuk mencari kesejateraan ekonomi
Banyak sekali guru (ada beberapa rekan saya juga), pas ditanya mengapa mau jadi guru. Jawabannya "jadi guru yummy kerjaannya ringan, cuma ngomong doang dan gajinya gede".
Guru yang menyerupai ini tentu mengakibatkan profesi guru sebagai pendosa, alasannya ialah menganggap profesi seorang guru cuma sekedar pekerjaan untuk mencari uang belakang. Ingat bekerja apapun ada tanggung jawab ke forum (bagi swasta maupun negeri) dan tanggung jawab kepada sang pencipta.
4. Guru les atau private yang menunjukkan tanggapan PR tanpa dijelaskan
Di kota-kota besar siswa yang mengikuti bimbingan berguru (les) atau private sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup. Menjadi guru les/private sesuatu yang cukup menjanjikan (bagimana tidak honor seorang guru private sanggup hingga Rp. 150.000 / Jam ). Tapi banyak guru-guru private yang membantu mengerjakan PR siswa dari sekolah tanpa menjelaskan (ini namanya calo pengerjaan PR bukan guru :-( )
5. Guru tiba terlambat dan pulang lebih cepat dari jam kerja
Guru itu diguguh dan ditiru ( Bahasa Sunda ), kalau hingga guru sering tiba terlambat (apalagi terlambat masuk kelas) ini berdampak negatif bagi siswa. Siswa akan mengingat bahwa tiba terlambat menjadi wajar. Makara guru sudah mewarisi budaya yang sangat jelek.
6. Guru yang tidak mau belajar
Guru yang baik ialah guru yang mau berguru lagi, ia memegang prinsip berguru seumur hidup. Biasanya ada beberapa guru yang tidak mendapatkan bila di penilaian oleh siswa, guru menganggap dialah sumber utama kebenaran yang ada di kelas. Padahal siswa-siswa kini sudah banyak mendapatkan gosip terbaru baik itu dari buku, koran dan internet.
Demikianlah dosa-dosa para guru yang sering tidak disadari, bila rekan-rekan pembaca ingin menambahkan dosa-dosa lain atau ingin mengoreksi goresan pena di atas silakan tulis di kolom komentar dibawah postingan ini. Terima kasih sudah berkunjung kesini. biar goresan pena ini bermanfaat. Aamiin
Salam Blogger
www.inankito.blogspot.com
Ilustrasi: Guru Sumber: Pribadi |
1. Guru masuk kelas tanpa persiapan
Tidak sanggup dipungkiri berbagai guru di Indonesia yang mengajar belum mempunyai kelayakan untuk menjadi guru, yang kami maksud dengan kelayakan menjadi guru yaitu guru yang memahami materi, memahami metode mengajar dan memahami psikologi siswa.
Jika guru belum menguasai hal-hal tersebut, guru masuk kelas tanpa persiapan, itu akan menjadi dosa sang guru. Mengapa demikian, bagaimana guru sanggup mengajar dengan baik kalau guru tidak tahu materi, tujuan materi, cara memberikan bahan dan cara mengevaluasi materinya. Sedangkan mendapatkan Proses pembelajaran yang baik ialah hak seorang siswa.
2. Memberikan Pekerjaan Rumah (PR) tanpa diperiksa
Banyak sekali guru yang menunjukkan PR kepada siswa yang banyak dan dalam waktu yang sangat singkat. Alhasil siswa mengerjakan mati-matian hingga begadang lupa makan, kurang tidur dan hilangnya waktu main.
Waktu PR-nya dikumpulkan kepada sang guru, PR tidak diperiksa guru. Anehnya lagi Guru menunjukkan nilai dengan cara menebak-nebak. Nilai sesuai dengan apa yang teringat oleh sang guru saja. Misalnya, Si A wajahnya cantik, kulit putih rajin menjawab dikasih nilai 100 dan Si B, Wajahnya pas-pasan, kulit sawo matang, pendiam dikasih nilai 75 dan si C, rambut kering, kulit hitam, suka tidur di kelas dikasih nilai 60.
3. Guru yang mengajar cuma untuk mencari kesejateraan ekonomi
Banyak sekali guru (ada beberapa rekan saya juga), pas ditanya mengapa mau jadi guru. Jawabannya "jadi guru yummy kerjaannya ringan, cuma ngomong doang dan gajinya gede".
Guru yang menyerupai ini tentu mengakibatkan profesi guru sebagai pendosa, alasannya ialah menganggap profesi seorang guru cuma sekedar pekerjaan untuk mencari uang belakang. Ingat bekerja apapun ada tanggung jawab ke forum (bagi swasta maupun negeri) dan tanggung jawab kepada sang pencipta.
4. Guru les atau private yang menunjukkan tanggapan PR tanpa dijelaskan
Di kota-kota besar siswa yang mengikuti bimbingan berguru (les) atau private sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup. Menjadi guru les/private sesuatu yang cukup menjanjikan (bagimana tidak honor seorang guru private sanggup hingga Rp. 150.000 / Jam ). Tapi banyak guru-guru private yang membantu mengerjakan PR siswa dari sekolah tanpa menjelaskan (ini namanya calo pengerjaan PR bukan guru :-( )
5. Guru tiba terlambat dan pulang lebih cepat dari jam kerja
Guru itu diguguh dan ditiru ( Bahasa Sunda ), kalau hingga guru sering tiba terlambat (apalagi terlambat masuk kelas) ini berdampak negatif bagi siswa. Siswa akan mengingat bahwa tiba terlambat menjadi wajar. Makara guru sudah mewarisi budaya yang sangat jelek.
6. Guru yang tidak mau belajar
Guru yang baik ialah guru yang mau berguru lagi, ia memegang prinsip berguru seumur hidup. Biasanya ada beberapa guru yang tidak mendapatkan bila di penilaian oleh siswa, guru menganggap dialah sumber utama kebenaran yang ada di kelas. Padahal siswa-siswa kini sudah banyak mendapatkan gosip terbaru baik itu dari buku, koran dan internet.
Demikianlah dosa-dosa para guru yang sering tidak disadari, bila rekan-rekan pembaca ingin menambahkan dosa-dosa lain atau ingin mengoreksi goresan pena di atas silakan tulis di kolom komentar dibawah postingan ini. Terima kasih sudah berkunjung kesini. biar goresan pena ini bermanfaat. Aamiin
Salam Blogger
www.inankito.blogspot.com
0 Response to "Dosa-Dosa Guru Tanpa Disadari"