Ciri Guru Kreatif Dan Inovatif

Menjadi guru kreatif dan Inovatif tidaklah hal yang mudah, tetapi juga tidak begitu susah.

Ciri Guru Kreatif dan Inovatif

Guru harus mengajar dengan cara yang kreatif dan inovatif sesuai dengan perkembangan zaman. Guru harus melek teknologi. Tidak ada lagi guru yang tidak bisa menyalakan computer atau guru yang tidak bisa mengakses internet.

Seorang guru harus bisa membuatkan ide-ide usang menjadi ide-ide baru. Juga memadukan ide-ide usang dan ide-ide gres sehingga menjadi ide-ide yang luar biasa kreatif dan inovatif. Untuk menjadi Guru yang kreatif dan inovatif Anda sanggup memulainya dengan cara-cara berikut ini:

1. Mempunyai keingintahuan yang tinggi (curiosity).

Selalu mempelajari segala sesuatu yang belum terperinci dipahami. Seorang guru harus ‘gaul’ dengan keadaan terkini. Di zaman internet ini, masih banyak guru yang jangankan berselancar di internet menyalakan computer saja belum bisa. Bayangkan dikala murid-muridnya sudah tidak absurd lagi dengan internet bagaimana seorang guru bisa mendidik bawah umur didiknya yang telah melek internet sedangkan dirinya masih belum bisa mengoprasikan computer. Lebih ironisnya lagi, banyak guru yang tidak peduli dengan ketidakmampuannya di bidang computer dan internet. Bagi mereka asalkan mereka mengajar di kelas dengan media buku dan Lomba Kompetensi Siswa itu sudah cukup. Padahal, seharusnya seorang guru haruslah termotivasi untuk membuatkan kemampuan dirinya. Jika belum bisa memakai computer dan internet maka ia harus mencar ilmu untuk menggunakannya. Jangan jadikan usia dan pengalaman mengajar yang sudah usang menjadi alasan untuk tidak mempelajari hal-hal yang baru.

2. Setiap hal dianalisis dulu, kemudian disaring, diklasifikasi

 Setiap hal dianalisis dulu, kemudian disaring, diklasifikasi untuk ditelaah dan dimengerti, kemudian disimpan dalam ‘gudang pengetahuannya’. Seorang guru harus menjadi gudang ilmu, pengetahuan dan informasi. Seorang guru harus cerdas dalam memberikan ilmu yang benar dan mempunyai kegunaan bagi murid-muridnya. Mampu untuk mengajarkan mana yang baik dan yang buruk.

3. Mampu menghubungkan gagasan-gagasan yang usang guna membentuk ide-ide yang baru

Mampu menghubungkan gagasan-gagasan yang usang guna membentuk ide-ide yang baru. Di sini, kreatifitas seorang guru harus berkembang. Bagaimana ia membuatkan ide-ide yang usang menjadi sebuah gagasan yang gres atau bagaimana ia membuat sebuah gagasan gres yang diperoleh dari perpaduan gagasan-gagasan lama.

4. Guru yang kreatif mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pertimbangan-pertimbangan

Guru yang kreatif mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pertimbangan-pertimbangan sebelum mengambil keputusan akhir. Guru harus bijaksana dalam keputusannya. Dalam mengambil sebuah keputusan tidak hanya menurut dari satu sumber saja, tapi beberapa sumber.

5. Tidak puas dengan hasil sementara

Tidak puas dengan hasil sementara, artinya kalau dirasa apa yang telah dilakukannya kurang tepat maka seorang guru tidak lelah untuk terus melaksanakan penelitian untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan sempurna. Intinya, selalu merasa tidak puas dengan hasil yang dicapai sehingga akan selalu bekerja keras dan bersemangat untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

6. Suka melaksanakan intropeksi.

Suka melaksanakan intropeksi Guru yang baik ialah guru yang selalu intropeksi diri dan penilaian diri terhadap apa ayang telah dilakukannya. Mengevaluasi diri ihwal metode yang telah digunakan dalam mengajar. Apakah metodenya membuat murid-murid bahagia dan gampang dalam mempelajari ilmu yang kita sampaikan ataukah sebaliknya murid-murid kurang bahagia dan sulit untuk mendapatkan apa yang kita ajarkan.

7. Mempunyai kepribadian yang kuat. 

Mempunyai kepribadian yang kuat Tidak gampang diberi intruksi tanpa pemikiran