Latest News

Biologi : Laporan Ekologi Binatang 2012

Laporan  Praktikum
EkologiHewan
2 Juni 2013

PROGRAMSTUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTASKEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITASGALUH
2012


DAFTAR ISI
Contents


PRAKTIKUM I

A.  JUDUL PRAKTIKUM

Freferensihewan terhadap suhu

B.  TUJUAN

Mengetahuipengaruh faktor lingkungan (suhu) terhadap organisme

C.  ALAT DAN BAHAN

1.    bak beling disertai dengan thermometer di setiap zonanya
2.    lampu spiritus
3.    spiritus
4.    kaki kolam kaca
5.    ikan seribu
6.    es batu
7.    air
8.    styroform
9.    cutter
10.  plastik mika warna gelap

D.   CARA KERJA

Langkah pertama yang harus dilakukan kelompok adalahmelakukan setting alat semoga kolam beling berada pada tempat dan kondisi yangmemungkinkan untuk perlakuan selanjutnya. Pastikan kolam sudah terbagi menjadi 3zona dengan masing-masing zona mempunyai alat pengukur suhu yang gampang dibacadari lubang bidik. Bak beling harus berada pada ketinggian yang sesuai denganketinggian titik api dari lampu spiritus untuk menghidari pemanasan air yangterlalu cepat. Tempat pengamatan juga harus terbebas dari segala kondisi yangmembuat ikan terganggu dari segala macam stimulus menyerupai getaran , kegaduhan ,gerakan bayangan , dan sebagainya.
Langkah kedua ialah mengisi kolam beling dengan air hinggaketinggian mencapai 4 cm. Pada zona satu , kepingan bawah kolam ditempatkan lampuspritus , zona 2 tanpa perlakuan dan zona 3 ditambah dengan menempatkan kantungberisi es batu.
Setelah semua persiapan selesai barulah lampu spiritusdinyalakan kemudian memasukkan 15 ekor ikan seribu ke kepingan tengah bak.
Pengamatan dilakukan dengan selang waktu 2 menit sejakmenit pertama selama 30 menit. Pengamatan pada masing-masing zona meliputiperilaku ikan (tenang , gelisah ,bergerak aktif , dsb) , jumlah ikan , dan suhu air.

E.    HASIL PENGAMATAN

Tabel 1. Pengamatan Preferensi HewanTerhadap Suhu
Interval ke-
Zona Pengamatan
Suhu oC
Jumlah Ikan
Perilaku ikan
1
I
27
6
Tenang
II
25
4
Tenang
III
24
5
Tenang
2
I
27
6
Tenang
II
25
6
Tenang
III
24
3
Agak  lincah
3
I
27
6
Tenang
II
25
6
Tenang
III
24
3
Bergerak
4
I
28
5
Tenang
II
25
7
Tenang
III
24
3
Tenang
5
I
28
9
Tenang
II
25
5
Tenang
III
24
1
Bergerak
6
I
28
7
Tenang
II
25
4
Tenang
III
24
4
Bergerak
7
I
28
10
Tenang
II
25
3
Tenang
III
24
2
Tenang
8
I
28
9
Tenang
II
25
6
Tenang
III
24
0
-
9
I
28
10
Tenang
II
25
3
Tenang
III
24
2
Tenang
10
I
28
8
Bergerak
II
25
5
Tenang
III
24
2
Tenang
11
I
28
9
Tenang
II
25
2
Tenang
III
24
4
Tenang
12
I
29
8
Bergerak
II
26
2
Bergerak
III
26
5
Tenang
13
I
29
7
Tenang
II
26
4
Bergerak
III
26
4
Bergerak
14
I
29
6
Tenang
II
26
3
Bergerak
III
26
6
Bergerak
15
I
29
6
Tenang
II
27
3
Tenang
III
26
6
Bergerak

F.    DISKUSI

1.    Jikamemperhatikan hasil pengamatan saudara , apakah terdapat referensi yang dapatdiidentifikasi berdasarkan ruang  dan waktupengamatan? Jika ada atau tidak , berikan argumen teoritis yang menunjang?
Jawab:
Ada. Semakin usang waktu pengamatan makasemakin terlihat preferensi ikan terhadap suhu. Hal ini lantaran terdapatperlakuan berbeda pada setiap ruangnya. Pada ruang 1 semakin usang waktu pengamatanmaka suhu airnya semakin naik yang hasilnya menimbulkan ikan yang sengajadisimpan di ruang 2 (tanpa perlakuan) bergerak menuju ruang 1 tersebut.Sebaliknya pada ruang 3 semakin usang waktu pengamatan semakin hirau taacuh suhu airsehingga ikan bergerak bergairah pada ruang ini. Akibat dari perubahan suhu diruang 1 dan ruang 3 , hasilnya terjadilah perputaran suhu yang mengakibatkansuhu diruang 3 menjadi naik sama dengan suhu di ruang 2.
2.    Berkaitandengan sikap , waktu dan hasil pengamatan adakah hal-hal menarik yangditemukan pada percobaan saudara?
Jawab:
Ada ,pada dikala pertama kali ikan dimasukan , ikan menyebar merata disetiap ruang ,tetapi sehabis es watu diamsuka di ruang 3 dan api dinyalakan pada ruang 1terjadi perubahan gerakan ikan. Yakni ikan pada ruang 3 (es batu) bergerakagresif kemudian hasilnya berpindah dari ruang 3 ke ruang 2 dan 1 yang lebihhangat. Sedangkan pada ruang 1 , ikan bergerak tenang. Dan sehabis selang waktu25 menit terjadi perputaran suhu di semua ruang yang diakibatkan perubahan suhupad ruang 1 dan 3.
3.    Kesimpulanapa yang saudara tarik dari percobaan ini?
Jawab:
Menuruthasil pengamatan yang telah dilakukan , Umumnya ikan lebih bergairah bila mendiamiair dengan suhu yang hirau taacuh hal ini dikarenakan ikan lebih banyak mendiami airdengan suhu yang hangat.
4.    Berikansaran untuk acara praktikum ini?
Jawab:
Disarankankepada mahasiswa semoga bisa lebih tertib dan disiplin dalam acara praktikumini.

G.   KESIMPULAN

Menurut hasil pengamatanyang telah dilakukan , Umumnya ikan lebih bergairah bila mendiami air dengan suhuyang hirau taacuh hal ini dikarenakan ikan lebih banyak mendiami air dengan suhu yanghangat.

DAFTARPUSTAKA

Penuntun praktikumEkologi Hewan.

PRAKTIKUM II

A.  JUDUL PRAKTIKUM

Pola distribusi intrapopulasi organisme

B.   TUJUAN

Mengetahui referensi penyebaran organisme dalam populasi hewandikaitkan dengan kondisi lingkungan yang menjadi habitatnya.

C.   ALAT DAN BAHAN

1.    kuadrat ukuran 40x40 cm2
2.    cangkul
3.    kantung plastik
4.    plastik meja ukuran 50x50 cm2
5.    thermometer tanah
6.    thermomter lingkungan
7.    hygrometer sling
8.    neraca o-Hauss
9.    labu erlenmeyer
10.  batang pengaduk
11.  gelas ukur
12.  aquades
13.  pH Indikator
14.  spiritus
15.  lampu spiritus
16.  porselen bakar/tahan api
17.  kalkulator scientifik

D.   CARA KERJA

1.    Pencuplikan cacing tanah
a.    Setiap kelompok mengambil lokasi pengamatan yang berbeda.Pada setiap lokasi pengamatan , tentukan lima titik sampel secara acak. Berikancatatan ringkas mengenai citra kondisi fisik dan vegetasi lingkungan darilokasi tempat saudara melaksanakan pengamatan.
b.    Setiap titik tersebut selanjutnya diambil sampel denganluasan  yang dibatasi oleh kuadrat dandengan kedalaman 20 cm. Setiap hasil galian harus ditampung dalam plastik untukkemudian dicacah jumlah cacing tanah sambil menutupi kembali galian dengantanah asal.
2.    Pengukuran suhu tanah
Suhu tanah diukuruntuk setiap titik pengamatan dengan cara menancapkan thermometer di tengahkedalaman tanah sebelum digali.
3.    Pengukuran pH tanah
Dilakukan denganmengambil 5 gr sampel tanah dan menyimpannya dalam wadah kemudian encerkandengan aquades sebanyak 12.5 ml. Saring hasil pengenceran tersebut dengankertas saring dan tempatkan dalam lempeng porselen. Selanjutnya uji pHmenggunakan pH indikator.
4.    Pengukuran kandungan air
Pengukurankandungan air dalam tanah dilakukan dengan mengambil tanah sampel sebesar ibujari tangan kemudian timbang dan catat. Hasil penimbangan tersebut kemudiandijemur di terik matahari hingga memperlihatkan gejala kering sempurna.Timbang kembali hasil penjemuran dan catat.
Kandungan air dalam tanah ialah selisih berat antarasebelum (a) dan sehabis (b) tanah dijemur dibagi berat sebelum dijemur kemudianhasilnya dikalikan dengan 100%.
5.    Pengukuran kandungan serasah
Serasah di ambilpada permukaan tanah di dalam kuadrat dimasukkan ke dalam kantong danditimbang.
6.    Pengukuran kandungan materi organik tanah
Bahan yang akandiukur ialah hasil pengeringan pada langkah pengukuran kandungan air. Catatberat kering tanah tersebut sebagai berat awal (a) , kemudian tanah tersebutdibakar dalam panggangan selama 6 jam atau bakar memakai spiritus hingga tanahberwarna merah bata dan kandungan organik tanah bebas terbakar. Timbang hasilpembakaran tersebut kemudian catat sebagai berat selesai (b).
Kandungan bahanorganik diperoleh dengan menghitung memakai rumus menyerupai pada pengukurankadar air.




E.    HASIL PENGAMATAN

Spot
Udara
Tanah
Hewan
Kelembaban (mmHg)
Kelembaban
(mmHg)
Ph
Berat Tanah (gr)
Kadar Air (%)
Bahan Organik (%)
Jenis
Jumlah
Sebelum
Sesudah dijemur
Sesudah dibakar
1
85 mmHg
16.5 mmHg
6.4
7.7
5.5
5
28%
10%
semut
11
cacing
5
Kutu tanah
2
Kaki seribu
2
Belalang
1
2
78mmHg
25mmHg
6.1
9
6.4
6
29%
6.2%
Kuul
1
Belalang
5
Jangkrik
1
Laba-laba
4
Cacing
1
Tataman
2
3
71
23mmHg
6.5
10
7.5
6 ,75
25%
10%
Cacing
1
Semut
23
belalang
2
Jangkrik
1
Rayap
26
4
78
60
5
6.65
4.4
4
34%
9%
jangkrik
1
semut
15
Rayap
16
Cacing
2
5
78
52
5.7
7.17
5
4.55
30%
9%
jangkrik
2
Semut
21
cacing
2


Keterangan:

Ø  Kelembabandan pH Tanah di ukur dengan soil tester
Ø  KelembabanUdara di ukur dengan hygrometer sling
Ø  KadarAir:
Spot I:
SpotII:
SpotIII:
SpotIV:
SpotV:
Ø  KandunganBahan Organik
Spot I:
SpotII:
SpotIII:
SpotIV:
SpotV:

F.    DISKUSI

1.    Darihasil perhitungan pada percobaan ini , mempunyai referensi distribusi manakah hewanyang anda amati tersebut?
Jawab:
Poladistribusi teratur/merata , lantaran terjadi penjarakan yang kurang lebih merataantara individu-individu yang satu dengan lainnya menempati suatu area/tempat.
Contohnyadi semua spot merata terdapat spesies cacing. Di spot 2 , 3 , 4 , dan 5 terdapatspesies jangkrik. Di spot 1 , 2 , dan 3 terdapat spesies belalang.
2.    Berikangambaran kondisi lingkungan tempat Saudara mengambil sample , kemudian berialasan mengapa menentukan lokasi tersebut sebagai tempat pengambilan sampel!
Jawab:
Kondisilingkungan tempat pengambilan sampel semua spot yaitu di erat rimbunan pohonbambu , rumput yang hijau , suhu udara yang lembab dan tanah yang gembur.Dipilihnya lokasi pengambilan sampel tersebut lantaran awalnya kelompok kamimenduga akan terdapat banyak spesies/individu yang hidup di lokasi tersebut ,seperti cacing dan serangga , lantaran hewan-hewan tersebut banyak hidup di tempatyang teduh oleh rimbunan pohon , tanahnya gembur dan suhu udaranya lembab.
3.    Daridata yang berhasil Saudara amati , hubungkan data lingkungan dengan distribusihewan yang diamati , berikan deskripsi logis dan teoritis dari fakta yangditemukan tersebut!
Jawab:
Secarateori binatang tanah menyerupai cacing atau serangga tanah , banyak hidup menempatidaerah tanah yang lembab dan gembur. Hal tersebut terbukti dari hasilpengamatan yang telah kami lakukan ternyata banyak individu yang menempatispot-spot yang dibentuk pada tanah yang lembab lantaran terbukti pada:
·        Spot 1 : pH 6 ,4 ; kelembaban  tanah 16 ,5 dan kelembaban udara 85 mmHgterdapat binatang semut , cacing , kutu tanah , kaki seribu dan belalang.
·        Spot 2 :  pH 6 ,1; kelembaban tanah 25 dan kelembaban udara 78 mmHg terdapat binatang kuul ,belalang , jangkrik , laba- keuntungan , cacing dan tataman.
·        Spot 3 : pH 6 ,5 ; kelembaban tanah 23 dan kelembabanudara 71 mmHg terdapat binatang cacing , semut , belalang , jangkrik dan rayap.
·        Spot 4 : pH 5 ; kelembaban tanah 52 dan kelembabanudara 78 mmHg terdapat binatang jangkrik , semut , rayap dan cacing.
·        Spot 5 : pH 5 ,7 ; kelembaban tanah 52 dan kelembabanudara 78 mmHg terdapat binatang jangkrik , semut dan cacing.
4.    Kesimpulanapa yang sanggup saudara tarik dari percobaan ini?
Jawab:
Jikakelembaban tanah semakin rendah , kelembaban udara semakin rendah dan pH nyasemakin besar maka semakin banyak spesies yang hidup. Misalnya cacing dan jangkrik.
5.    Berikansaran- saran untuk memperbaiki acara praktikum ini!
Jawab:
Kegiatanini seharusnya menempati tempat yang kondisi geografis lingkungan yang berbeda-beda sehingga spesies yang diamati lebih beragam.

G.   KESIMPULAN

Dari hasil percobaan diatas sanggup di simpulkan jikakelembaban tanah semakin rendah , kelembaban udara semakin rendah dan pH nyasemakin besar maka semakin banyak spesies yang hidup. Misalnya cacing danjangkrik.

DAFTARPUSTAKA

Penuntun praktikumEkologi Hewan.

PRAKTIKUM III

A.  JUDULPRAKTIKUM

Gerak taksis pada cacing tanah (Stimulus – Respons)

B.   TUJUAN

Mempelajari sikap naluriah binatang cacing dalammerespons rangsang dari lingkungan

C.   ALAT DAN BAHAN

1.    toples bekas makanan ringan bagus astor 4 buah
2.    gelas kimia 500 ml
3.    gelas kimia 50 ml
4.    gelas ukur 25 ml
5.    kabel listrik
6.    batu baterai
7.    gunting kertas
8.    kertas karton hitam
9.    kertas alumunium foil
10.  kertas saring
11.  hati ayam
12.  aquades
13.  cacing tanah yang masih bugar
14.  tanah
15.  humus

D.   CARA KERJA

Hal pertama yang harus dikerjakan untuk praktikum iniialah membuat sediaan feromon dan ekstrak hati ayam. Feromon dibentuk denganmemberikan kejutan listrik (dari watu baterai) kepada minimal lima ekor cacing.Untuk sediaan ini santunan kejutan listrik dilakukan di atas lembaranalumunium foil ukuran 10x10 cm2. Feromon yang telah dikeluarkandengan kejutan listrik selanjutnya diencerkan dengan 15 ml air yang kemudiandicampurkan dengan tanah. Sediaan ekstrak hati ayam dibentuk dengan menumbuk hatiayam , mengencerkannya dan menyaringnya memakai kertas saring. Ekstrak inijuga kemudian dicampurkan ke dalam tanah sebagai sediaan yang berbeda.
Pekerjaan lain yang harus dilakukan ialah mempersiapkanempat wadah toples yang akan diisi dengan banyak sekali jenis zat perangsang. Kedalam wadah toples tersebut dilakukan pengisian tanah yang terbagi menjadi duabelah area tanah yang disekat dengan kertas karton hitam berlapis alumuniumfoil. Kertas tersebut dilubangi sebesar diameter cacing yang akan ditanamkan kedalam setiap wadah.
Semua belahan pertama toples diisi dengan tanah lembabsedangkan belahan lainnya diisi dengan bermacam-macam zat perangsang , ialah:
Belahan kedua pada toples I  : tanahyang dicampur dengan feromon
Belahan kedua pada toples II : tanahyang dicampur dengan ekstrak hati ayam
Belahan kedua pada toples III: tanah humus
Belahan kedua pada toples IV: tanah lembab
Perlakuan terhadap cacing
Setelah semua sediaan dimasukkan ke dalam toples makalangkah selanjutnya menentukan empat puluh ekor cacing yang masih bergerak aktifdan bugar dan membaginya menjadi empat kelompok maing-masing sepuluh ekor , yangakan mengisi setiap toples yang telah dipersiapkan. Masing-masing toples yangtelah berisi sediaan tanah dengan banyak sekali perlakuan diberi cacing dalam waktuyang bersamaan.
Biarkan perlakuan tersebut selama empat jam , kemudianperiksa masing-masing belahan dari setiap perlakuan tersebut. Banyaknya cacingpada tanah yang berisi rangsang tertentu memperlihatkan kekuatan rangsang untukdapat menarik respons cacing.

E.    HASIL PENGAMATAN

Tabel Rekapitulasi Data HasilPengamatan gerak taksis pada cacing tanah
(STIMULUS – RESPON)
No
Perlakuan
Jumlah
1
Toples I
Tanah lembab
4
Tanah lembab + feromon
6
2
Toples II
Tanah lembab
9
Tanah lembab +ekstrak hati ayam
1
3
Toples III
Tanah lembab
7
Tanah humus
3
4
Toples IV
Tanah lembab
3
Tanah lembab
7

F.    DISKUSI

1.   Dariperbandingan banyaknya cacing yang berkumpul pada selesai pengamatan , apakah zatperangsang yang saudara manipulasi sebgaia penarik rangsang binatang cacingdianggap bisa membuat cacing mendekati arah rangsangan tersebut? Berikanalasan!
Jawab:
Zat perangsang bisa membuat cacing bergerak menujurangsang untuk mendapat makanan atau bahkan mendapat kondisi lingkunganyang cocok untuk tempat hidupnya.
2.   Denganmembandingkan banyaknya anggota populasi cacing pada selesai pengamatanperlakuan , berdasarkan saudara zat perangasang manakah yang paling berpengaruh bagi cacingtersebut untuk didekati? Berikan alasannya!
Jawab:
Zat perangsang dengan feromon seharusnya lebih bisa mempengaruhigerak taksis cacing tanah. Hal ini dikarenakan feromon yang dipakai sebagaizat perangsang diambil dari feromon cacing tersebut sehingga tanah yangdicampur zat feromon tersebut bisa membuat tanah yang dipakai sebagaimedia menjadi tanah dengan kondisi yang cocok dengan habitat asalnya.
3.   Adakahhal menarik yang terjadi selama percobaan berlangsung? Berikan argumen dengandeskripsi yang jelas?
Jawab : ada , yakni cacing yangawalnya diletakkan di tengah toples hasilnya bergerak kearah tanah yangdicampuri feromon cacing tersebut.
4.   Kesimpulanapa yang bisa ditarik dari percobaan ini?
Jawab: dari hasil pengamatanyang kami lakukan sanggup disimpulkan bahwa zat perangsang bisa mempengaruhigerak taksis pada cacing tanah.

G.   KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan yangkami lakukan sanggup disimpulkan bahwa zat perangsang bisa mensugesti geraktaksis pada cacing tanah.

DAFTARPUSTAKA

Penuntun praktikumEkologi Hewan.

PRAKTIKUM IV

A.  JUDULPRAKTIKUM

Estimasi populasi hewan

B.   TUJUAN

Mencoba mengestimasi (menduga) jumlah anggota populasidari suatu spesies pada habitatnya.

C.   ALAT DAN BAHAN

1.    hewan yang akan diestimasi jumlah anggota populasinya
2.    alat dan materi pemberi tanda (berbeda-beda tergantungspesies yang akan ditangkap)
3.    tally counter.

D.   CARA KERJA

Langkah pertama yang harus dilakukan ialah menentukanspesies dan habitat yang akan diestimasi. Perhatikan beberapa perkiraan di atas.Dengan perlengkapan untuk menangkap dan dan memberi tanda selanjutnya lakukanpenangkapan terhadap binatang dimaksud. Semua binatang yang tertangkap diberi tanda ,selanjutnya lepaskan kembali hewan-hewan tersebut ke habitat menyerupai semula.
Melewati selang waktu satu atau dua ahad lakukanpenangkapan kedua. Penangkapan kedua ini harus memperhatikan waktu , lokasi , dancara penangkapan pertama. Artinya , usahakan ketiga hal tersebut sama (pukulberapa , lokasinya dimana saja dan dengan cara apa binatang tsb ditangkap).Kemudian hitunglah berapa jumlah individu yang bertanda dan tidak bertanda padapenangkapan kedua ini , selanjutnya masukkan data yang diperoleh ke rumus dibawah ini.
  atau sama dengan
Keterangan:
N   = estimasijumlah anggota populasi spesies
M  = jumlah anggotapopulasi tangkap pertama (yang
       ditandai)
n   = jumlah anggotapopulasi tangkap kedua (yang ditandai
        dan tidak ditandai)
R   = jumlah anggotapopulasi tangkap kedua (hanya yang
        ditandai)
Perhitungan statistik selalu mencurigai adanya faktorkesalahan yang terjadi baik pada dikala menentukan luas habitat , ketika prosespenentuan sampel dan waktu/cara pengambilan sampel. Dalam konteks ini makaperhitungan estimasi di atas harus memperhitungkan margin of error-nya sehingga pendugaan akan mempunyai angka yangdiperkirakan mendekati kenyataan. Marginof error dihitung dengan mencari standardof error (SE) melalui rumus di bawah ini.
Marginof error dihitung dengan rumus
Keterangan: bila t terletak pada degree offreedom tak hingga dengan alpha5% maka diketahui nilai t = 1 ,96.

E.    HASIL PENGAMATAN

Tabel Rekapitulasi Estimasi Ikan
Spot
Jumlah ikan
Penangkapan pertama (ekor)
Penangkapan kedua (ekor)
Ikan yang ditandai
Ikan yang tidak ditandai
1
53
3
48
2
48
9
37
3
56
0
39
Rumus:
  atau sama dengan
Keterangan:
N   = estimasijumlah anggota populasi spesies
M  = jumlah anggotapopulasi tangkap pertama (yang
       ditandai)
n   = jumlah anggotapopulasi tangkap kedua (yang ditandai
        dan tidak ditandai)
R   = jumlah anggotapopulasi tangkap kedua (hanya yang
        ditandai)
SpotI:
SpotII:
SpotIII:

F.    DISKUSI

1.    Berdasarkanpercobaan yang telah saudara lakukan , mengapa binatang tersebut sanggup didugajumlah anggota populasinya memakai metode TBTLTL?
Jawab:
Karenadengan metode TBTLTL semua individu (ikan) dalam populasi mempunyai kesempatanyang sama untuk tertangkap dengan distribusi acak dan lantaran sudah diberi tandamaka ikan yang tertangkap bisa diketahui jumlahnya lantaran ikan yang sudah ditangkap kemudian di lepaskan lagi.
2.    Menurutsaudara , seberapa tepat penggunaan metode ini bisa memperkirakan jumlah populasiyang sebenarnya? Jelaskan alasan saudara?
Jawab:
Kurangtepat. Karena metode ini hanya metode mengira , dan tidak sanggup semua individudapat tertangkap , sehingga jumlah populasi yang sebetulnya belum diketahuisecara pasti.
3.    Kesimpulanapa yang sanggup saudara tarik dari percobaan ini?
Jawab: dari percobaan ini sanggup disimpulkan bahwa denganmelalukan percobaan ini kita bisa mengetahui jumlah populasi suatu binatang tanpadihitung satu persatu.
4.    Berikansaran- saran untuk memperbaiki acara praktikum ini!
Jawab:disarankanmencari metode lain yang lebih akurat.

G.   KESIMPULAN

Dari percobaanini sanggup disimpulkan bahwa dengan melalukan percobaan ini kita bisa mengetahuijumlah populasi suatu binatang tanpa dihitung satu persatu.

DAFTARPUSTAKA

Penuntun praktikumEkologi Hewan.

PRAKTIKUM V

A.  JUDULPRAKTIKUM

Menghitung Volume Curah Hujan

B.   TUJUAN

Mencoba menghitung (menduga) volume curah hujan dalamwaktu 2 minggu.

C.   ALAT DAN BAHAN

1.    Botol Sirup Indofood
2.    Corong
3.    Lakban
4.    Penggaris
5.    Gelas Ukur

D.   CARA KERJA

Langkah pertama yang harus dilakukan ialah menyimpancorong diatas lisan botol kemudian direkatkan dengan lakban. Tempatkan Botolpada tempat yang terbuka , jangan hingga ada menghalangi jatuhnya air hujan.
Selama 2 Minggu , dalam setiap hujan hitung volume airhujan yang di sanggup di dalam botol , hitung juga tinggi serta lamanya hujan(waktu).
Kemudian hitung curah hujan dengan rumus:

E.    HASIL PENGAMATAN

Tabel rekapitulasi curah hujan selama 2 mingggu
Hari/tgl
Volume (ml)
Luas Permukaan Corong
( r2 ) r =14 (m2)
Minggu / 13 Juni 2012
350
0 ,6
Senin/14 Juni 2012
105
0 ,6
Sabtu/ 19 juni 2012
450
0 ,6
HujanI:
HujanII:
HujanIII:
Hujanrata-rata:

F.    DISKUSI

Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerahdalam waktu tertentu. Besarnyacurah hujan yang dihasilkan setiap harinya tidak sanggup dipastikan , kadang naikdan bisa juga turun. Ini semua tergantung pada evaporasi yangterjadi ,kelembaban suatu kawasan , tiupan angin ,letak kawasan tersebut danfaktor-faktor lainnya. Semakinbanyak panas yang diterima maka semakin tinggi evaporasi yang dihasilakan danbegitu juga sebaliknya. Ini semua dipengaruhi oleh besar   kecilnyapengaruh penyinaran matahari yang diterima ,sehingga ikut mensugesti jumlahpenguapan yang dihasilkan. Berartihubungan antara curah hujan dan evaporasi berbanding terbalik dimana jikaevaporasinya besar makacurah hujannya kecil begitu juga sebaliknya sehingga terbukti bahwa dalam waktusatu ahad terjadi defisit air , yaitu nilai evaporasinya lebih tinggidibanding curah hujan.

G.   KESIMPULAN

Besarnya curah hujan yangdihasilkan setiap harinya tidak sanggup dipastikan , kadang naik dan bisa jugaturun. Ini semua tergantung pada evaporasi yang terjadi ,kelembaban suatudaerah , tiupan angin , letakdaerah tersebut dan faktor-faktor lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://echievitanovita.blogspot.com/2011/12/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

0 Response to "Biologi : Laporan Ekologi Binatang 2012"

Total Pageviews