Contoh Pengertian Sumber Daya Ekonomi| Kelangkaan Sumber Daya Alam| Manusia| Sda| Sdm| Modal| Kewirausahaan Entrepreneurship| Macam-Macam| Jenis

Contoh Pengertian Sumber Daya Ekonomi , Kelangkaan Sumber Daya Alam , Manusia , SDA , SDM , Modal , Kewirausahaan Entrepreneurship , Macam-macam , Jenis - Dalam ilmu ekonomi , kelangkaan diartikan sebagai suatu keadaan terbatasnya sumber daya yang tersedia sementara masyarakat tidak mempunyai sumber daya yang cukup untuk mengolahnya demi memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas. Lipsey menyatakan bahwa ilmu ekonomi yaitu suatu studi wacana pemanfaatan sumber daya yang langka untuk memenuhi kebutuhan insan yang tidak terbatas. Berdasarkan pengertian tersebut sanggup disimpulkan bahwa sentra atau inti permasalahan ekonomi yaitu adanya kelangkaan (scarcity). Kelangkaan sanggup diartikan sebagai suatu kondisi ketika kebutuhan insan sangat tidak terbatas sementara sumber daya untuk memenuhi kebutuhan tersebut sangat terbatas jumlahnya. Untuk mengatasi kelangkaan tersebut , insan melaksanakan aneka macam upaya untuk memenuhi kebutuhannya. Upaya-upaya tersebut antara lain memproduksi barang dan jasa guna menambah kuantitas dan kualitas sumber daya yang tersedia.

Gambar 1. Kelangkaan materi bakar minyak sering terjadi ketika adanya kenaikan harga. Alternatif apa yang akan Anda lakukan di ketika menghadapi kelangkaan BBM?

Sumber daya diharapkan untuk sanggup memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan manusia. Namun , sumber daya yang tersedia tidak cukup untuk memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan. Makara , langka bukan berarti sedikit , tetapi adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan insan dan sumber daya yang tersedia.

Sumber daya ekonomi yaitu alat berupa barang atau jasa yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan manusia. atau sesuatu atau segala sesuatu sumber daya yang dimiliki baik yang tergolong pada sumberdaya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi sumberdaya insan yang sanggup memperlihatkan manfaat (benefit) serta sanggup dipakai sebagai modal dasar pembangunan ekonomi yang ketergantungan terhadap sumberdaya secara struktural harus bisa dialihkan pada sumber daya alam lain. Kelangkaan sumber daya ekonomi merupakan salah satu permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh insan , selain dilema kebutuhan insan terhadap sumber daya ekonomi. Oleh alasannya yaitu itu , dilema kelangkaan bekerjasama bersahabat dengan kebutuhan insan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sumber daya ekonomi sanggup dikelompokkan menjadi sumber daya alam , sumber daya insan , sumber daya modal , dan sumber daya kewirausahaan (entrepreneurship).

1. Sumber Daya Alam (SDA)

Sumber daya alam sanggup dibedakan menjadi sumber daya alam yang sanggup diperbarui (renewable resources) dan sumber daya alam yang tidak sanggup diperbarui (non renewable resources). Sumber daya alam yang sanggup diperbarui sumber daya alam yang mempunyai kemampuan untuk mempertahankan atau mengganti diri (reproduksi) melalui proses alami atau dengan campur tangan insan dan manajemen yang tepat.

Contoh sumber daya alam yang sanggup diperbarui yaitu sebagian besar tanaman dan hewan-hewan , air , dan udara. Adapun sumber daya alam yang tidak sanggup diperbarui yaitu sumber daya alam yang tidak mempunyai kemampuan untuk mempertahankan atau mengganti diri (reproduksi) baik tanpa atau dengan campur tangan manusia. Sebagian besar dari sumber daya ini sedang dieksploitasi melebihi kemampuan pulihnya , walaupun ada yang sanggup dipakai berkali-kali menyerupai minyak bumi , mineral , dan kayu hutan tropis.

Sumber daya alam tersebut , terutama sumber daya alam yang tidak sanggup diperbarui bila terus dieksploitasi usang kelamaan akan habis , sedangkan kebutuhan insan akan tetap ada. Sebagai referensi , berdasarkan Lucky Sondakh , perjuangan pertambangan PT Freeport di Timika , Irian Jaya sanggup menghasilkan sekitar 45.000 kg emas per tahun , dan PT New Mount di Sulawesi Utara menghasilkan sekitar 10.000 kg emas per tahun.

Gambar 2. PT Freeport merupakan salah satu perusahaan ajaib yang bekerja sama dengan pemerintah Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang pertambangan emas yang termasuk sumber daya alam yang tidak sanggup diperbarui.

Hal ini memperlihatkan bahwa sumber daya alam yaitu terbatas atau langka. Perlu diingat bahwa langka bukan berarti sedikit , tetapi adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan insan dan sumber daya yang tersedia. Contoh lain yang dialami sehari-hari yaitu kebutuhan akan minyak bumi , contohnya , berupa bensin dan minyak tanah. Di beberapa tempat di Indonesia sering terdengar di info adanya kelangkaan bensin dan minyak tanah , sehingga terjadi antrean panjang konsumen yang membutuhkannya. Hal ini memperlihatkan bahwa sumber daya alam (berupa bensin dan minyak tanah) yaitu langka atau terbatas.

2. Sumber Daya Manusia (SDM)

Dalam acara ekonomi , sumber daya insan merupakan faktor produksi paling penting alasannya yaitu aneka macam macam pekerjaan dalam aneka macam tingkat keahlian , keterampilan , dan pengetahuan dilakukan oleh tenaga kerja. Adapun yang dimaksud dengan tenaga kerja yaitu semua orang yang bersedia dan sanggup untuk bekerja. Tenaga kerja mencakup mereka yang bekerja untuk upah atau honor maupun mereka yang bekerja untuk kepentingan diri sendiri.

Menurut Sadono Sukirno , bila dilihat dari tingkat keahlian dan pendidikannya tenaga kerja sanggup dikelompokkan dalam tiga kelompok , yaitu sebagai berikut.

a. Tenaga kerja berangasan , yaitu tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau berpendidikan rendah dan tidak mempunyai keahlian dalam sesuatu bidang pekerjaan , menyerupai pembantu , kuli angkut , dan pesuruh.

b. Tenaga kerja terampil , yaitu tenaga kerja yang mempunyai keahlian dari pendidikan atau pengalaman kerja , menyerupai montir kendaraan beroda empat , tukang kayu , tukang memperbaiki TV dan radio.

c. Tenaga kerja terdidik , yaitu tenaga kerja yang mempunyai pendidikan yang tinggi dan andal dalam bidang-bidang tertentu , menyerupai , dokter , akuntan , andal ekonomi dan insinyur.

Dalam abad globalisasi , suatu perusahaan akan sukses di pasar bebas , bila perusahaan mempunyai daya saing yang tinggi. Daya saing yang tinggi akan ditentukan oleh efisiensi yang tinggi. Selanjutnya , efisiensi yang tinggi ditentukan oleh kualitas sumber daya insan (tenaga kerja) yang profesional dan terampil.

Di Indonesia dengan jumlah penduduk 222 juta jiwa(berdasarkan data Badan Pusat Statistik , 2005) , masih belum mempunyai sumber daya insan berkualitas yang mencukupi kebutuhan lapangan kerja. Dengan demikian , sanggup dikatakan bahwa keberadaan tenaga kerja yang andal dan profesional masih langka. Hal ini sanggup dilihat banyak tenaga andal ajaib yang bekerja di Indonesia. Banyak kebutuhan akan tenaga kerja yang tidak terpenuhi alasannya yaitu tidak sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan. Hal ini memperlihatkan adanya kelangkaan sumber daya manusia. Sebaliknya , di negara-negara maju dan Timur Tengah terjadi kelangkaan tenaga kerja pada tingkat tenaga kerja berangasan dan tenaga kerja terampil. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut , mereka memakai tenaga kerja dari Asia (Thailand , Filipina , Indonesia , dan Vietnam). Hal ini memperlihatkan bahwa kelangkaan tenaga kerja sanggup terjadi pada semua tingkat keahlian dan pendidikan bergantung pada tempat (negara) dan waktu tertentu.

3. Sumber Daya Modal

Sumber daya modal tidak terbatas berupa uang , tetapi sanggup pula berupa barang modal , menyerupai peralatan , mesin-mesin , dan bangunan. Modal dalam definisinya yang paling luas yaitu segala sesuatu yang sudah diproduksi yang akan dipakai untuk memproduksi barang atau jasa lainnya. Barang-barang modal terdiri atas barang yang sangat mempunyai kegunaan dalam proses produksi. Seperti telah dikemukakan , barang modal terdiri atas mesin-mesin , alat-alat besar , instalasi-instalasi pabrik , gedung-gedung , meja , jalan , jembatan , dingklik , dan alat-alat pengangkutan. Semuanya telah dibentuk oleh insan dan dipakai dalam proses produksi sepanjang waktu.

Gambar 3. Salah satu bentuk modal yaitu uang. Uang sanggup dikatakan langka bila adanya ketidakseimbangan akan kebutuhan modal dengan jumlah modal yang tersedia.

Seperti sumber daya lainnya , sumber daya modal juga langka. Dalam kehidupan sehari-hari , sanggup dilihat banyak perusahaan yang melarat alasannya yaitu kekurangan modal. Di negara-negara tertentu , kemajuan ekonominya lambat alasannya yaitu kekurangan barang modal di masyarakat yang bersangkutan. Banyak proyek pembangunan yang tertunda juga alasannya yaitu terbatasnya modal. Makara , kelangkaan modal bukan berarti modal yang ada sedikit , tetapi alasannya yaitu adanya ketidakseimbangan akan kebutuhan modal dengan jumlah modal yang tersedia.

4. Sumber Daya Kewirausahaan (Entrepreneurship)

Menurut Soeparman Soemahamidjaja , orang kali pertama yang memakai kata “entrepreneurship” yaitu Richard Cantillon dalam ‘Essai sur la nature du commerce’ (1755) , sebutan bagi para pedagang yang membeli barang di daerah-daerah dengan menetapkan harga pembelian untuk dijual secara partai besar maupun secara eceran , namun dengan harga yang tidak pasti. Karakteristik dari seorang entrepreneurship yaitu “memikul beban ketidakpastian”.

Gambar 4. Manajemen sebuah perusahaan harus mempunyai jiwa kewirausahaan dalam setiap individunya. Jiwa kewirausahaan akan langka bila dalam administrasi perusahaan individunya tidak mempunyai jiwa kepemimpinan yang lugas , kreatif , inovatif dan berorientasi ke masa depan.

Dalam hubungannya dengan administrasi , entrepreneur sanggup diartikan sebagai orang yang mempunyai dan memakai sumber daya finansial (uang) , materi mentah (materials) , dan tenaga kerja untuk menghasilkan produk gres , bisnis proses produksi , atau pengembangan organisasi usaha. Dengan demikian , seorang entrepreneur mempunyai kemampuan untuk membuat produk gres dan berbeda dengan memakai sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa. Orang-orang yang mempunyai kualitas sebagai entrepreneurship ini jumlahnya terbatas atau langka.

Referensi :

Widjajanta , B. dan Aristanti Widyaningsih. 2009. Mengasah Kemampuan Ekonomi 1 : Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Mandrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Pusat Perbukuan , Departemen Pendidikan Nasional , Jakarta. p. 170.