Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik dan Model Pembelajaran
oleh: Akhmad Sudrajat
Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang mempunyai kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa gundah untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah: (1) pendekatan pembelajaran, (2) strategi pembelajaran, (3) metode pembelajaran, (4) teknik pembelajaran, (5) taktik pembelajaran, dan (6) model pembelajaran.
Berikut ini akan dipaparkan pengertian istilah – istilah tersebut, dengan cita-cita sanggup menunjukkan kejelasaan ihwal penggunaan istilah tersebut.
Pendekatan Pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan ihwal terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Strategi Pembelajaran.
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam Strategi Pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur seni administrasi dari setiap usaha, yaitu:
- Mengidentifikasi dan memutuskan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
- Mempertimbangkan dan menentukan jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
- Mempertimbangkan dan memutuskan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh semenjak titik awal hingga dengan sasaran.
- Mempertimbangkan dan memutuskan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
- Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil sikap dan eksklusif akseptor didik.
- Mempertimbangkan dan menentukan sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
- Mempertimbangkan dan memutuskan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
- Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.
Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa biar tujuan pembelajaran sanggup dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam seni administrasi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi intinya masih bersifat konseptual ihwal keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.
Dilihat dari strateginya, pembelajaran sanggup dikelompokkan ke dalam dua bab pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, seni administrasi pembelajaran sanggup dibedakan antara seni administrasi pembelajaran induktif dan seni administrasi pembelajaran deduktif. Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya dipakai banyak sekali metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, seni administrasi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode yaitu “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008).
Metode Pembelajaran.
Jadi, metode pembelajaran di sini sanggup diartikan sebagai cara yang dipakai untuk mengimplementasikan planning yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan kasatmata dan mudah untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang sanggup dipakai untuk mengimplementasikan seni administrasi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
Teknik Pembelajaran.
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan taktik pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran sanggup diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu dipakai teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun sanggup berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
Taktik Pembelajaran.
Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melakukan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama memakai metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor alasannya yaitu memang beliau mempunyai sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang mempunyai sense of humor, tetapi lebih banyak memakai alat bantu elektronik alasannya yaitu beliau memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga seni (kiat).
Model Pembelajaran.
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran intinya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal hingga final yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan seni administrasi pembelajaran.
Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut, kiranya sanggup divisualisasikan sebagai berikut:
Di luar istilah-istilah tersebut, dalam proses pembelajaran dikenal juga istilah desain pembelajaran. Jika seni administrasi pembelajaran lebih berkenaan dengan teladan umum dan mekanisme umum acara pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih menunjuk kepada cara-cara merencanakan suatu sistem lingkungan berguru tertentu sehabis ditetapkan seni administrasi pembelajaran tertentu. Jika dianalogikan dengan pembuatan rumah, seni administrasi membicarakan ihwal banyak sekali kemungkinan tipe atau jenis rumah yang hendak dibangun (rumah joglo, rumah gadang, rumah modern, dan sebagainya), masing-masing akan menampilkan kesan dan pesan yang berbeda dan unik. Sedangkan desain yaitu memutuskan cetak biru (blue print) rumah yang akan dibangun beserta bahan-bahan yang dibutuhkan dan urutan-urutan langkah konstruksinya, maupun kriteria penyelesaiannya, mulai dari tahap awal hingga dengan tahap akhir, sehabis ditetapkan tipe rumah yang akan dibangun.
Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk sanggup melakukan tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut sanggup memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam menyebarkan banyak sekali model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di Indonesia, para guru atau calon guru ketika ini banyak ditawari dengan aneka pilihan model pembelajaran, yang kadang kala untuk kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun penelitian tindakan) sangat sulit menermukan sumber-sumber literarturnya. Namun, kalau para guru (calon guru) telah sanggup memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada proses (beserta konsep dan teori) pembelajaran sebagaimana dikemukakan di atas, maka intinya guru pun sanggup secara kreatif mencobakan dan menyebarkan model pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi kasatmata di daerah kerja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan muncul model-model pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya khazanah model pembelajaran yang telah ada.
==========
Sumber:
Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya Remaja.
Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990. Strategi Belajar Mengajar (Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung.
Udin S. Winataputra. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Beda Strategi, Model, Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran (http://smacepiring.wordpress.com/)
Sumber: http://akhmadsudrajat.wordpress.com
0 Response to "Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik Dan Model Pembelajaran"