Latest News

Hukum Pertambahan Hasil Yang Semakin Menurun Berkurang| The Law Of Diminishing Returns

Hukum Pertambahan Hasil yang Semakin Menurun Berkurang , The Law of Diminishing Returns - Dalam ilmu ekonomi , diminishing returns (hasil yang semakin menurun) merupakan penyederhanaan dari diminishing marginal returns. Dalam sistem produksi , adanya input tetap dan input variabel , konstanta input tetap , sebanyak input variabel yang dipakai , tiap penambahan unit input semakin menurunkan/mengurangi penambahan output. Konsep ini dikenal dengan law of increasing opportunity cost (hukum peningkatan biaya kesempatan) atau aturan pengembalian semakin menurun.

Berkaitan dengan fungsi produksi , terdapat tiga konsep produksi yang penting , yaitu sebagai berikut.

1) Produksi Total atau Total Product (TP) , yaitu jumlah total output yang diproduksi selama waktu tertentu. Jika satu faktor produksi dijaga konstan , produk total akan berubah berdasarkan banyak sedikitnya faktor produksi variabel yang digunakan.
2) Produk Rata-Rata atau Average Product (AP) , yaitu produk total di bagi dengan jumlah unit faktor produksi variabel yang digunakan. Jika labor (L) merupakan unit faktor produksi variabel , produk rata-rata sanggup dirumuskan dalam persamaan matematis sebagai berikut:

3) Produk Marjinal atau Marginal Product (MP) , yakni pemanis dalam produk total alasannya yakni penambahan penggunaan satu unit faktor produksi variabel.

Tanda ∆ = delta atau perubahan.

Contohnya , penambahan tenaga kerja dari 2 menjadi 4 unit , berarti L = 4 - 2 = 2 , telah menimbulkan bertambahnya produk total dari 40 menjadi 60 ( TP = 60 - 40 = 20). Makara , MP = = 10.

Jika input faktor produksi terus ditambah , pemanis produk total akan semakin berkurang. Bahkan pada satu titik tertentu , hasil produksi akan mencapai tingkat maksimum dan lalu menurun. Setiap pemanis input tenaga kerja akan semakin mengurangi output. Kondisi tersebut merupakan Hukum Pertambahan Hasil yang Semakin Berkurang (The Law of Diminishing Returns). Hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang menyatakan bahwa pertambahan unit faktor produksi variabel mula-mula akan memperlihatkan pemanis hasil yang semakin meningkat , tetapi sehabis mencapai titik tertentu , pertambahan faktor produksi variabel tersebut tidak lagi memperlihatkan pemanis hasil yang sebanding dengan perkiraan semua faktor produksi (input) lainnya konstan.

Misalnya , suatu perusahaan melaksanakan produksi dengan memakai dua input , yaitu modal (K) merupakan input tetap dan tenaga kerja (L) merupakan input variable. Tabel 1. memperlihatkan perubahan output alasannya yakni pemanis input variable (tenaga kerja).

Tabel 1. Variasi Output antara Kapital (K) dengan Tenaga Kerja (L)

Jumlah Tenaga Kerja (L)
Produk Total (TP)
Produk Rata-rata (AP)
Produk Marjinal (MP)
1
150
150
150
2
360
180
210
3
660
220
260
4
1000
250
340
5
1250
250
250
6
1380
230
130
7
1400
200
20
8
1400
175
0
9
1350
150
-50

Tabel 1. memperlihatkan produk total (TP) pada awalnya meningkat dengan cepat sejalan dengan pertambahan tenaga kerja dan mencapai maksimum (TP = 1400 unit) pada ketika tenaga kerja sebanyak 7 orang. Jika penambahan tenaga kerja terus dilakukan , produk total akan mengalami penurunan alasannya yakni produksi marjinal sudah negatif.

Data pada Tabel 1. sanggup digambarkan pada Kurva 1. berikut.
Produksi Total (TP) , Produk Rata-Rata (AP) , dan Produk Marjinal (MP)
Kurva 1. Produksi Total (TP) , Produk Rata-Rata (AP) , dan Produk Marjinal (MP).
Kurva AP dan MP memperlihatkan hubungan yang searah (positif). Jika kurva produk rata-rata (AP) naik , kurva produk marjinal (MP) terletak di atasnya. Jika kurva AP mencapai maksimum , kurva MP sama dengan kurva AP (MP=AP). Jika kurva AP turun , kurva MP terletak di bawah kurva AP. Kurva 1. memperlihatkan kurva produksi total (TP) , produksi ratarata (AP) , dan produksi marjinal (MP) sanggup dijelaskan wacana aturan pertambahan hasil yang semakin berkurang (the law of diminishing returns).

Hukum ini menyatakan jikalau input dari salah satu faktor produksi ditambah dengan ukuran yang sama per unit waktu. Adapun input dari faktor produksi lainnya konstan , produk total akan naik , tetapi lewat titik tertentu , pemanis produk total tersebut semakin usang semakin kecil. Hukum ini pada hakikatnya menyatakan bahwa hubungan di antara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja sanggup dibedakan dalam tiga tahap produksi (the three stages of production) , yaitu sebagai berikut.
  1. Pada tahap I , penambahan faktor produksi variabel (L) akan meningkatkan produk rata-rata sehingga produk total juga naik. Jika Anda perhatikan , ternyata produksi rata-rata dari faktor produksi variabel meningkat seiring dengan bertambahnya faktor produksi variabel tersebut. Dengan naiknya produksi rata-rata dari faktor produksi variabel , berarti ongkos produksi per unit semakin menurun denganmenurunnya ongkos produksi per unit , perusahaan akan menambah jumlah unit yang diproduksi. Dengan terus melaksanakan ekspansi produksi , perusahaan sanggup menekan ongkos produksi per unit. Jika tingkat harga penjualan produksi yakni sama untuk per unitnya , perusahaan akan menerima laba yang lebih besar lagi.
  2. Pada tahap II , AP dan MP mengalami penurunan , tetapi MP belum hingga negatif. Penambahan faktor produksi variabel (L) akan tetap menambah produk total hingga mencapai titik maksimum (TP = 1400).
  3. Pada tahap III , perusahaan akan memperoleh hasil produksi yang lebih sedikit dari penggunaan faktor produksi variabel yang lebih banyak. Pada tahap ini , penambahan faktor produksi variabel (L) justru menurunkan produksi total. Perusahaan akan mengalami kerugian. Dengan demikian , perusahaan tidak akan berproduksi pada tahap ini.
Rasionalisasi dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan produktivitas maksimal , yaitu:
  1. mekanisasi , yakni dilakukan dengan mengganti alat-alat produksi dengan mesinmesin atau alat-alat yang serba modern;
  2. standarisasi , yakni dilakukan dengan menciptakan suatu standar atau ukuran dalam hal mutu , bentuk , ukuran dan lain-lain terhadap suatu produk tertentu;
  3. spesialisasi atau pembagian kerja;
  4. menempatkan pekerja pada kawasan yang sesungguhnya (the right man on the right place).
Referensi :

Widjajanta , B. dan A. Widyaningsih. 2009. Mengasah Kemampuan Ekonomi 1 : Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Mandrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Pusat Perbukuan , Departemen Pendidikan Nasional , Jakarta. p. 170.

0 Response to "Hukum Pertambahan Hasil Yang Semakin Menurun Berkurang| The Law Of Diminishing Returns"

Total Pageviews