Latest News

Faktor Yang Menghipnotis Tingkat Konsumsi Masyarakat Konsumen

Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Masyarakat Konsumen - Besar kecilnya konsumsi seseorang atau suatu rumah tangga ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut.

1. Pendapatan


Untuk memperoleh barang-barang konsumsi dibutuhkan pengorbanan berupa uang yang berasal dari penghasilan atau pendapatan. Tingkat pendapatan besar lengan berkuasa terhadap besarnya konsumsi yang dilakukan. Pada umumnya , semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang , semakin banyak pula barang dan jasa yang sanggup dikonsumsi. Sebaliknya , konsumen yang berpendapatan rendah biasanya tidak banyak melaksanakan kegiatan konsumsi sebab daya belinya rendah.

2. Tingkat Harga


Apabila harga-harga kebutuhan hidup meningkat , konsumen harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk mendapatkannya. Atau , konsumen sanggup mengantisipasinya dengan mengurangi jumlah pembelian. Hal ini perlu dilakukan apabila kenaikan harga tersebut tidak diikuti oleh naiknya pendapatan. Dengan kata lain , kenaikan harga barang akan menurunkan tingkat konsumsi. Dan apabila harga barang menurun , tingkat konsumsi konsumen akan naik. Hal ini juga berlaku untuk tingkat harga barang substitusi.

3. Ketersediaan Barang dan Jasa


Meskipun konsumen mempunyai uang untuk membeli , ia tidak sanggup mengkonsumsi barang yang diinginkan jikalau barangnya tidak tersedia. Misalnya , ketika pasokan gas elpiji terhambat , jumlah gas elpiji yang tersedia di pasaran berkurang sehingga banyak konsumen yang tidak sanggup mengkonsumsinya.

4. Selera


Keputusan seorang konsumen untuk mengkonsumsi suatu barang dan jasa sangat ditentukan oleh seleranya. Apabila ia sangat menyukai suatu barang , maka ia akan dengan bahagia hati membeli barang tersebut meskipun harganya relatif mahal. Sebaliknya , apabila ia tidak menyukai , tidak mungkin ia bersedia mengeluarkan sejumlah uang untuk membelinya.

5. Lingkungan Sosial Budaya


Masyarakat di banyak sekali kawasan mempunyai lingkungan sosial budaya yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan adanya teladan sikap masyarakat yang berbeda pula , sehingga muncul banyak sekali macam kebutuhan , sesuai dengan kebiasaan masyarakat yang bersangkutan. Kondisi lingkungan sosial budaya sanggup mencakup adab istiadat , kebiasaan , agama , akidah , atau aturan-aturan masyarakat. Misalnya dalam masyarakat Jawa , kejadian hidup menyerupai kelahiran , perkawinan , dan maut harus disertai rangkaian upacara selamatan. Ritualritual yang berkaitan dengan adab sangat bervariasi dalam masyarakat. Hal ini akan meningkatkan undangan akan barang tertentu. Upacara adab ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk membeli materi pokok menyerupai beras , telur , gula pasir , sayur-mayur , dan sebagainya.

6. Perkiraan atau Prediksi Harga di Masa Datang


Perkiraan harga di masa tiba akan menghipnotis keputusan untuk pengeluaran konsumsi dikala ini. Apabila seorang konsumen memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik di masa yang akan tiba , maka ia akan cenderung membeli dikala ini sebelum harganya benar-benar naik. Misalnya , ketika pemerintah mengumumkan rencana kenaikan harga BBM , maka masyarakat akan berbondong-bondong membeli bahkan menimbun BBM sebelum harganya benar-benar naik. Sebaliknya , apabila konsumen memperkirakan harga akan turun , ia akan menunda konsumsi hingga harga benar-benar turun.

Faktor-faktor lain menyerupai pendidikan , tempat tinggal (di desa atau kota) , jumlah anak dalam keluarga , usia keluarga , dan sebagainya juga menghipnotis tingkat konsumsi.

7. Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Konsumen


Pilihan barang atau jasa yang dikonsumsi seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologi , yaitu:

a. Motivasi


Motif atau dorongan yakni kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari kepuasan. Perusahaan sanggup melaksanakan pendekatan ini dengan menawarkan pemahaman yang menarik mengenai hubungan antara konsumen dengan merek barang atau jasa yang mereka beli. Teknik riset motivasi ini menyediakan cara yang fleksibel dan bervariasi untuk memperoleh pemahaman akan motivasi di balik tingkah laris konsumsi konsumennya.

b. Persepsi


Persepsi yakni proses yang dilalui orang dalam menentukan , mengorganisasikan , dan menginterpretasikan gosip guna membentuk gambaran yang berarti mengenai sesuatu hal. Orang sanggup membentuk persepsi berbeda dari rangsangan yang sama sebab tiga macam proses akseptor indra , yaitu perhatian yang selektif , distorsi selektif , dan ingatan selektif. Karena dari tiga hal tersebut , perusahaan harus bekerja keras untuk memberikan image akan produk atau jasa yang mereka tawarkan. Hal yang menarik yakni perusahaan kebanyakan khawatir mengenai apakah ada yang mendapatkan penawaran produk mereka sedangkan konsumen khawatir bahwa mereka akan dipengaruhi oleh image perusahaan.

c. Pengetahuan


Kalau orang bertindak , mereka belajar. Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam tingkah laris individual yang timbul dari pengalaman. Apabila pengalaman yang didapat menyenangkan maka akan diperoleh tindakan , konsumen akan membeli kembali produk tersebut.

d. Keyakinan akan Sikap


Melalui tindakan dan pembelajaran , orang akan mendapatkan akidah dan sikap. Hal ini yang akan menghipnotis tingkah laris konsumen. Keyakinan yakni pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Sedangkan sikap menguraikan penilaian , perasaan , dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu objek atau inspirasi yang relatif konsisten.

Perusahaan cenderung berkeyakinan bahwa konsumen yang merumuskan mengenai spesifikasi produk dan jasa. Karena akidah ini menyusun gambaran produk dan merek yang menghipnotis tingkah laris konsumen dalam membeli barang dan jasa. Apabila ada sebagian akidah yang salah dan menghalangi pembelian , perusahaan harus berusaha untuk mengoreksinya.

Referensi :

Nurcahyaningtyas. 2009. Ekonomi : Untuk Kelas X SMA/MA. Pusat Perbukuan , Departemen Pendidikan Nasional , Jakarta. p. 322.

0 Response to "Faktor Yang Menghipnotis Tingkat Konsumsi Masyarakat Konsumen"

Total Pageviews